Sabtu, 11 Januari 2014

HADITS TENTANG WANITA YANG MASUK NERAKA KARENA SEEKOR KUCING”



MAKALAH HADIST
“WANITA YANG MASUK NERAKA KARENA SEEKOR KUCING”











OLEH:
ASRI ARUM SARI (12222014)


DOSEN PEMBIMBING :
Hj. KRISTINA IMRON, Lc




PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN FATAH PALEMBANG
2014

A.  PENDAHULUAN
Hati yang keras dan tabiat yang buruk bisa menjerumuskan pemiliknya ke dalam Neraka. Hal itu karena ia kosong dari kasih sayang yang membuatnya tidak peduli terhadap apa yang dia lakukan kepada orang lain, maka ia membunuh, memukul dan merusak. Dengan itu, mereka mencelakakan diri mereka disebabkan oleh apa yang mereka lakukan kepada orang lain. Di antara mereka ada seorang wanita yang diceritakan oleh Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam. Dia mengurung seekor kucing sampai ia mati kelaparan dan kehausan. Karena perbuatan itu dia pun masuk Neraka. Hal tersebut berdasarkan hadits Abdullah bin Umar r.a yang meriwayatkan bahwa Rasullah SAW bersabda : “Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dipenjara (dikurung) nya hingga kucing tersebut mati dan wanita itu pun masuk neraka, wanita tersebut tidak memberinya makan dan minum saat dia memenjarakan (mengurung) nya dan tidak membiarkannya untuk memakan buruannya” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadits tersebut Islam ternyata mengajarkan kepada para pemeluknya agar selalu berbuat baik kepada sesama umat manusia bahkan kepada segala sesuatu, termasuk kepada binatang. Karena dengan berbuat baik dan mengasihi sesama makhluk hidup, maka akan dapat menghantarkan pelakunya ke surga Allah SWT. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan secara lengkap mengenai sanad, kritik sanad, asbabul wurud dan penjelasan haditsnya.










B.  HADIST
 

Artinya:
Telah bercerita kepadaku ‘Abdullah bin Muhammad bin Asma’ telah bercerita kepada kami Juwairiyah bin Asma’ dari Nafi’ dari ‘Abdullah bin ‘Umar radiallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada seorangwanita disiksa disebabkan seekor kucing yang dikurungnya hingga mati kelaparan lalu wanita itupun masuk neraka karena dia tidak memberinya makan dan minum ketika mengurungnya, dan tidak melepaskannya sehingga dia dapat menyantap serangga tanah”. (HR. Bukhori)

C.  KRITIK SANAD

1.      ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al Khathab bin Nufail

Negeri Hidup : Madinah
Tahun Wafat : 73 H
Komentar Ulama Terhadap Perawi
a.       Adz Dzahabi: shahabat
b.      Ibnu Hajar al ‘Asqalani : shahabat

2.      Nafi’, maula Ibnu Umar
Kalangan : Tabi’in kalangan biasa
Kuniyah : Abu ‘Abdullah
Negeri Hidup : Madinah
Tahun Wafat : 117 H
Komentar Ulama Terhadap Perawi
a.       Al ‘Ajli : Tsiqah
b.      An  Nasa’i : Tsiqah

3.      Juwairiyah bin Asma’ bin ‘Ubaid
Kalangan : Tabi’ut Tabi’in Kalangan tua
Kuniyah : Abu Mukhariq
Negeri Hidup : Basrah
Tahun Wafat : 173 H
Komentar Ulama Terhadap Perawi
a.       Adz Dzahabi : Tsiqah
b.      Abu Hatim : Shalih

4.      ‘Abdullah bin Muhammad bin Asma’ bin Abdi Mukhariq
Kalangan : Tabi’ul Atba’ Kalangan tua.
Kuniyah : Abu ‘Abdur Rahman
Negeri Hidup : Basrah
Tahun Wafat : 231 H
Komentar Ulama Terhadap Perawi
a.       Adz Dzahabi : Tsiqah
b.      Abu Hatim : Shalih



D.    POHON SANAD


E.     ASBABUL WURUD
Dalam riwayat Bukhari, “Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dia kurung sampai mati. Dia masuk Neraka karenanya. Dia tidak memberinya makan dan minum sewaktu. Mengurungnya. Dia tidak pula membiarkannya dia makan serangga bumi.”Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam telah melihat wanita yang mengikat kucing ini berada di Neraka manakala beliau melihat Surga dan Neraka pada shalat gerhana.
Dalam Shahih Bukhari dari Asma binti Abu Bakar bahwa Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya: “Lalu Neraka mendekat kepadaku sehingga aku berkata, ‘Ya Rabbi, aku bersama mereka?’ Aku melihat seorang wanita. Aku menyangka wanita itu diserang oleh seekor kucing. Aku bertanya, ‘Bagaimana ceritanya?’ Mereka berkata, ‘Dia menahannya sampai mati kelaparan. Dia tidak memberinya makan dan tidak pula membiarkannya mencari makan.” Nafi’ berkata, “Menurutku dia berkata, ‘Mencari makan dari serangga bumi.”
Muslim meriwayatkan dari Jabir hadits Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam yang melihat seorang wanita yang mengikat kucing berada di Neraka. Di dalamnya terdapat keterangan bahwa wanita itu berasal dari Bani Israil. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa wanita itu berasal dari Himyar.
Hadits tentang kucing dalam Shahih Bukhari dalam Kitab Bad’il Khalqi, bab”Jika lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian” (VI/356), no. 3318. Dan dalam Kitab Ahaditsil Anbiya’, no. 3482. Dan dalam Kitabul Musaqah, bab keutamaan memberi minum, 5/41, no. 2365. Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar dalam Kitabus Salam, bab ”Diharamkannya membunuh kucing” (4/1760, no. 2242-2243). Hadits tentang Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam melihat seorang wanita yang mengikat kucing diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya dalam Kitabul Adzan dan Asma’ binti Abu Bakar (2/231, no. 745) dan Kitabul Musaqah Abdullah, keutamaan memberi minum air (5/41) no. 2364. Adapun riwayat Muslim tentang Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam melihat wanita yang menyiksa kucing terdapat dalam Kitabul Kusuf, bab apa yang diperlihatkan kepada Rasululloh dalam shalat Kusuf, 2/622, no. 904.

F.     KOSA KATA

mengurungnya =
 
                                                                                                wanita  =
                                                                                               
                                                                                                 disiksa =

                                                                                                     mati =

menyantap/ makan =

      melepaskannya =

      tanah =


G.    PENJELASAN HADIST
Ini adalah kisah wanita Himyariyah Israiliyah yang mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan. Ini menunjukkan kerasnya tabiat wanita itu, betapa buruk akhlaknya, serta tiadanya belas kasih di hatinya. Dia sengaja menyakiti. Jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu. Dan sepertinya dia mengurungnya sepanjang siang dan malam. Ia merasakan haus dan lapar dengan suara yang memelas meminta bantuan dan pertolongan. Suara dengan ciri tersendiri yang dikenal oleh orang-orang yang mengenal suara. Akan tetapi, hati wanita ini telah membatu dan tidak terketuk oleh suara pilu kucing itu. Dia tidak menghiraukan harapan dan impiannya. Suara itu melemah, lalu seterusnya menghilang. Kucing itu mati. Ia mengadu kepada Tuhannya tentang kezhaliman manusia yang hatinya keras dan membatu.
Jika wanita ini ingin agar kucing ini tetap di rumahnya, dia mungkin saja memberinya makan dan minum yang bisa menjaga hidupnya. Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam telah menyampaikan kepada kita bahwa kita meraih pahala dengan berbuat baik kepada binatang. Jika dia enggan memberinya makan yang menjaganya dari hidup, maka dia harus melepasnya dan membiarkannya bebas di bumi Alloh yang luas. Ia pasti mendapatkan makanan yang bisa menjaga hidupnya. Lebih-lebih, Alloh telah menyediakan rizki bagi kucing tersebut dari sisa-sisa makanan orang, begitu pula serangga-serangga yang ditangkapnya.
Perbuatan ini telah mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk Neraka. Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka. Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya. Beliau melihat itu manakala Surga dan Neraka diperlihatkan kepadanya pada saat shalat gerhana.

H.    PENUTUP
Dari hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menceritakan kisah seorang wanita yang menyiksa seekor kucing dengan beberapa kejahatan yang dilakukannya. Wanita tidak saja mengurungnya, namun dia juga tidak memberi makan dan minum kucing kepada kucing tersebut, bahkan dia juga tidak melepaskannya hingga kucing tersebut bisa mencari makanannya sendiri. Sehingga, karena perbuatannya yang buruk ini menyebabkan wanita tersebut kelak akan masuk kedalam neraka. Hadits ini memberikan peringatan keras kepada siapa pun agar memperlakukan makhluk hidup termasuk seekor kucing dengan perlakuan yang baik, atau manusia harus berperi’kehewanan’ kepada binatang yang juga sama-sama makhluk hidup ciptaan Allah SWT. Hewan itu memiliki kehormatan yang wajib diperhatikan sehingga tidak boleh menzaliminya atau pun membunuhnya kecuali jika hewan tersebut adalah hewan pengganggu semisal binatang buas, ular dan hewan pengganggu lainnya. jadi jika ada hewan yang melintas di jalan saat anda berkendaraan maka anda wajib melindungi kehidupan hewan tersebut dengan cara memberikan kesempatan kepadanya untuk melintas dengan aman.





I.       DAFTAR PUSTAKA
Az Zubaidi, Zainudin Ahmad. 1986. Terjemahan Hadits Sahih Bukhari dari Kitab at-Tajrid ash-Sharih.Semarang : Toha Putera
Tina. 2012. Khurafat Kucing dan Malapetaka. Website: http:// ibutina. com/ islamia/aqidah/khurafat-kucing-dan-malapetaka/. Diakses pada hari Minggu pukul 13.15 WIB.

Zafaran, 2012. Wanita Yang Masuk Neraka Karena Seekor Kucing. Website: http://muslimahzone.com/wanita-yang-masuk-neraka-karena-seekor-kucing/. Diakses pada hari Minggu pukul 13.15 WIB.

Hisbah. 2013. Seorang Wanita Disiksa di dalam Neraka Karena Seekor Kucing. Website: http://www.hisbah.or.id/seorang-wanita-disiksa-di-dalam-neraka-karena-seekor-kucing/. Diakses pada hari Minggu pukul 13.15 WIB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar