MAKALAH
BOTANI UMUM
PEPAYA
(Carica pepaya L)
DISUSUN
OLEH:
1. ABDUL MUNIT (12222001)
2. ASRI ARUM SARI (12222014)
3. AYU PUJIASTUTI (12222017)
4. BUNGA PERTIWI (12222018)
5. EKA AGUSTINA (12222031)
6. FITRIA SANY (12222039)
DOSEN PEMBIMBING
RIRI NOVITA. S, M.Si.
JURUSAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan
pepaya (Carica pepaya L) adalah salah
satu tanaman yang habitat aslinya hutan tropis, uniknya tanaman ini dapat
tumbuh subur dengan baik di daerah tropis ataupun sub-tropis, di daerah basah
hingga kering, ataupun dataran rendah maupun pegunungan. Untuk wilayah
indonesia sendiri, tanaman ini menyebar hampir di seluruh wilayah indonesia. Pepaya
merupakan salah satu buah introduksi yang telah lama dikenal berkembang luas di
Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, pepaya sangat dikenal semua lapisan
masyarakat. Buah pepaya telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Buah
matangnya sangat digemari sebagai buah meja dan sering dihidangkan sebagai
pencuci mulut karena cita rasanya yang enak, kandungan nutrisi dan vitaminnya
yang relatif tinggi, serta manfaatnya dalam melancarkan pencernaan.
Pepaya adalah jenis
tanaman herba (tanaman dengan batang berongga, tidak berkayu atau sedikit
mengandung kayu). Tumbuhan pepaya
memiliki beberapa jenis berdasarkan buah dan bunga. Batang pepaya biasanya tidak bercabang dan
tingginya dapat mencapai sepuluh meter. Daunnya merupakan daun tunggal dan
berukuran besar, tangkai daun berukuran panjang dan berongga. Bunganya terdiri
dari tiga jenis yaitu: bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Bentuk
buah beragam dari yang bentuknya bulat sampai lonjong. Selain morfologinya pada tumbuhan pepaya juga terdapat
anatomi yang terdiri dari fungsi struktur dan jaringan serta bagian-bagiannya.
Tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan mulai dari bahan makanan, minuman, obat tradisional, pakan ternak,
industri penyamakan kulit, kosmetik, dan sebagainya. Substansi lain yang banyak
dimanfaatkan dalam dunia industri adalah getah pepaya yang mengandung papain
yang dapat dihasilkan dari buah, batang, ataupun daun papaya untuk mengurai dan memecah protein. Dengan
demikian, kita perlu mempelajari lebih banyak sejarah, klasifikasi, morfologi
dan anatomi, serta manfaat tumbuhan pepaya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah
dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan pepaya?
2. Bagaimana morfologi dan anatomi dari akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji tumbuhan pepaya?
3. Apa saja manfaat dari tumbuhan pepaya?
1.3 Tujuan
Tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan
pepaya?
2. Untuk mengetahui bagaimana morfologi dan anatomi dari akar,
batang, daun, bunga, buah, dan biji tumbuhan pepaya?
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari tumbuhan pepaya?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
SEJARAH DAN
KLASIFIKASI TUMBUHAN PEPAYA
A.
Sejarah
Pepaya
merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia
Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Costa Rica. Tanaman ini disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh para pedagang Spanyol. Di Indonesia
sendiri, tanaman pepaya (Carica pepaya) baru dikenal secara umum sekitar
tahun 1930-an, khususnya di kawasan pulau Jawa. Tanaman buah menahun ini tumbuh pada tanah lembab yang subur dan tidak
tergenang air, dapat ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di
bawah permukaan laut.
Tanaman
pepaya banyak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun subtropis. di
daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan
(sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang
tinggi.
Nama Daerah
: Pente (Aceh), Pertek (Gayo), Pastela (Batak), Embetik (Karo), Botik (Batak
Toba), Bala (Nias), Sikailo (Mentawai), Kates (Palembang), Kalikih
(Minangkabau), Gedang (Lampung), Gedang (Sunda), Kates (Jawa Tengah), Kates
(Madura), Gedang (Bali), Kustela (Banjar), Bua medung (Dayak Busang), Buah dong
(Dayak Kenya), Kates (Sasak), Kampaya (Bima), Kala jawa (Sumbawa), Padu
(Flores), Pepaya (Gurontalo), Pepaya (Buol), Kaliki (Baree), Pepaya (Manado),
Unti jawa (Makasar), Kaliki riaure (Bugis), Papai (Buru), Pepaya (Halmahera),
Papae (Ambon), Palaki (Seram), Kapaya (Tidore), Tapaya (Ternate), Ihwarwerah
(Sarmi), Siberiani (Windesi).
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi tumbuhan pepaya (Carica pepaya L.)
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas :
Dilleniidae
Ordo : Caricales
Famili :
Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica
papaya L.
(Rukmana,Rahmat,2009)
2.2 MORFOLOGI DAN ANATOMI DARI AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH,
DAN BIJI TUMBUHAN PEPAYA
A.
Akar (radix)
1.
Morfologi Akar
Pepaya
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang
dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya
merupakan akar tunggang (radix primaria), karena memiliki akar lembaga
tumbuh terus menerus yang menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar
lembaga. Suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang jika tidak ditanam
dari biji.
Akar
tunggang pada pepaya berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat member kekuatan yang
lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga
dapat diserap air dan zat- zat makanan lebih banyak.
2. Anatomi Akar Pepaya
Dari
lapisan luar ke dalam, anatomi akar
tumbuhan pepaya tersusun dari jaringan-jaringan sebagai berikut:
a) Epidermis, terdiri dari sel selapis, tipis,
rapat, dan mudah dilalui air. Memiliki rambut-ranbut akar yang merupakan hasil
aktifitas sel dari belakang ttik tumbuh. rambut akar ini berfungsi memperluas
bidang penyerapan.
b) Korteks, terdiri dari banyak sel dan tersusun
berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk
pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim
(terdiri dari
sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air), kolenkim, dan sklerenkim.
c) Endodermis,
terletak di sebelah dalam
korteks. Endodermis berupa 1 lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar
sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis
dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini
tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel
endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis
merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele.
d) Pembuluh
tapis (floem) :
deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan berlubang –
lubang halus sehingga membentuk pembuluh. Fungsinya untuk mengangkut zat
makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
e) Pembuluh
kayu (xylem) :
deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan menyatu.
Fungsinya untuk menyalurkan air yang mengandung mineral dari akar ke daun dan
bagian lain tubuh. Xylem dan Floem besama-sama berada di silinder pusat
atau disebut Stele, yang terletak di sebelah dalam endodermis
f) Kambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan
dikotil yang aktif membelah, berfungsi untuk memperbesar batang, terletak di
sebelah dalam endodermis
B.
Batang (caulis)
1.
Morfologi Batang
Pepaya
Tumbuhan pepaya merupakan tumbuhan diatas kotiledon, Tumbuh
pada titik tumbuh, yakni pada meristem apeks (pucuk), berada di atas permukaan
tanah serta dapat termodifikasi dan tumbuh dibawah permukaan tanah.
Batang
merupakan jembatan antara akar dan daun untuk mengantarkan sari-sari makanan
dalam proses fotosintesis. Batang pepaya termasuk dalam batang tumbuhan dikotil
karena memiliki kambium, batangnya terdapat bekas tangkai daun yang telah
kering dan gugur. Pohon pepaya umumnya
tidak bercabang, pepaya juga bisa tumbuh hingga setinggi 5-10 m. Batang pepaya
merupakan batang berkayu (lignosus) karena batangnya tumbuh tegak lurus dan
kuat (softwood) dan termasuk tipe model batang yang monopodial karena
batang pokok selalu tampak jelas dan memiliki satu sumbu batang. Bentuknya panjang bulat seperti silinder. Batangnya
memperlihatkan bekas-bekas daun. Arah tumbuh batang tegak lurus ke atas.
2. Anatomi Batang Pepaya
Batang pepaya tersusun dari tiga sistem
jaringan :
§ Dermal, yaitu jaringan kulit yang terdiri dari
epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele)
§ Jaringan
pembuluh, yaitu berupa
silinder yang membatasi parenkim empulur di bagian tengah dan korteks dibagian
luar. jaringan pembuluh terbagi menjadi berkas ikatan pembuluh (fasikel) yang
saling berdekatan atau terpisah satu sama lain oleh parenkim (parenkim interfasikular).
§ Jaringan
penyokong, yaitu
jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat berdiri kokoh dan
kuat.
C.
Daun ( folium)
1.
Morfologi Daun Pepaya
a.
Susunan daunnya
terdiri atas tangkai dan helaian saja, sehingga disebut daun bertangkai.
b.
Tangkai daun bulat silindris, berongga,
panjang 25-100 cm,
c.
Bentuk atau bangun daun bulat, karena
jika ujung-ujung tepi daun dihubungkan satu sama lain dengan suatu garis akan
didapati bangun yang berbentuk bulat atau setidaknya hampir bulat.
d.
Ujung daun runcing (acutus), karena kedua tepi daun di kanan
kiri ibu tulang daun sedikit demi sedikit menuju keatas dan membentuk sudut
lancip.
e.
Pangkal daun berbentuk
jantung(cordatus)
f.
Susunan daun bertulang menjari,
karena dari ujung
tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan susunan
seperti jari tangan, yang ditengah paling besar sedang ke samping semakin
pendek.
g.
Tepi daun bercangap menjari (palmatifidus).
h.
Daging daun seperti perkamen (perkamenteus).
i.
Pepaya (Carica pepaya L.) adalah tumbuhan
anggota Dicotyledoneae dengan tipe daun dorsiventral, yakni jaringan tiang (palisade) hanya terdapat pada sisi atas
daun. Daun dorsiventral biasanya tumbuh secara horizontal, sehingga terdapat
perbedaan warna antara permukaan atas dan bawah daun, karena intensitas cahaya
matahari yang diterima berbeda. Warna permukaan daun bagian atas hijau tua,
sedangkan bagian bawahnya hijau muda atau hijau keputih-putihan.
j.
Permukaan daun licin (laevis) sedikit
mengkilat (nitidus)
k.
Letak helaian daun tersebar
(folia sparsa), kadang-kadang
terletak berhadapan, pada tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun.
2.
Anatomi Daun Pepaya
Carica pepaya L. merupakan tumbuhan dikotil yang
struktur daunnya tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan
pengangkut.
a.
Jaringan pelindung
(epidermis dan derivatnya)
Anatomi daun pepaya tersusun atas satu
lapis sel epidermis yang tidak mengandung kloroplas. Epidermis menutup secara
kontinu kedua permukaan daun dan karena itu dibedakan menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis tertutup oleh kutikula, lapisan atau film seperti pernis, yang mengahambat perpindahan
air dan gas dari dan ke dalam daun.
b.
Jaringan dasar (mesofil daun)
Pada mesofil berdiferensiasi menjadi
jaringan palisade dan jaringan bunga karang. Pada bagian ini proses
fontosintesis terjadi dalam sel-sel mesofil. Jaringan mesofil, dengan
perkecualian berkas pembuluh, meliputi semua sel antara epidermis dan bawah. Mesofil
terbagi dalam dua bagian. Sel-sel yang ada di belahan atas daun memanjang tegak
lurus terhadap permukaan daun dan membentuk satu sampai tiga lapisan sel yang
rapat .sel-sel ini menyusun parenkima polisade,
disebut demikian karena mirip dengan palisade, atau sebaris tonggak (tiang
yang membentuk dinding).
c.
Berkas pembuluh epidermis
Berkas pengangkut pada
daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun. Daun pepaya memiliki
satu ibu tulang daun dan cabang-cabangnya membentuk jala. Fungsinya adalah
menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme ke bagian tubuh daun lainnya.
Dalam berkas pengankut, posisi xylem selalu berada di atas floem (xylem di
sebelah dalam, dan floem di luar). Di sekeliling berkas pengangkut terdapat
sarung berkas pengengkut. Jaringan penguat pada daun pepaya berupa kolenkim
yang biasanya terletak dekat tulang daun yang besar, di bawah epidermis.
Jaringan sekretori berupa buluh-buluh getah atau kelenjar getah, berupa masa
sel-sel parenkim padat. Secara garis besar struktur anatomi daun Dicotyledoneae
adalah sebagai berikut :
Kolenkim
tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding
sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi
tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada
batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat
mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel–sel kolenkim
dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada yang pendek
membulat dan ada yang memanjang seperti serabut dengan ujung tumpul.
D.
Bunga ( flos)
1.
Morfologi Bunga
Pepaya
Tanaman pepaya memiliki tiga macam bunga
a. Bunga
betina (pistilate), Ciri-cirinya:
1. Daun
bunga terdiri atas lima helai dan letaknya terlepas satu sama lain
2. Tidak
mempunyai benang sari
3. Bakal
buah berbentuk bulat atau bulat telur dan tepinya rata
4. Bunga
betina dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari bunga jantan dari tanaman
lain.
5.
Buah
yang dihasilkan dari bunga betina bentuknya bulat atau bulat telur dengan tepi
yang rata.
b.
Bunga sempurna
(hermaphrodite)
Ciri-ciri
umum bunga pepaya sempurna adalah memiliki putik, bakal buah, dan benang sari
dalam satu kuntum bunga, kecuali pada bunga sempurna rudimenter tidak terdapat
bakal buah dan putik. Dikenal ada empat macam bunga pepaya sempurna yaitu
1. Bunga
sempurna elongate, cirri cirinya
·
Daun bunga lima
helai, di bagian bawah saling melekat membentuk tabung dan melekat sepanjang ¾
dari bakal buah, bagian ujungnya terlepas.
·
Bentuk bunga
sempurna elongate mirip dengan bunga jantan, tetapi ukurannya relative lebih
besar dan panjang.
·
Bakal buah
berbentuk panjang lonjong, mempunyai lima sampai sepuluh helai daun buah, namun
ada pula yang kurang dari lima helai.
·
Benang sari
memiliki sepuluh helai yang terdapat pada ujung tabung sebelah dalam. Letak
benang sari ini 5 helai bertangkai panjang melekat diantara dua bunga dan lima
helai bertangkai pendek yang melekat pada bagian tengah dari daun bunga.
·
Bunga sempurna
elongate menghasilkan buah yang bentuknya “panjang lonjong”.
2. Bunga
sempurna petandria, ciri-cirinya:
·
Daun bunga
berjumlah lima helai,yang letaknya sebagian besar di bagian ujung, terlepas
satu sama lain. Sedangkan dibagian bawahnya bersatu dan melekat pada bakal
buah.
·
Bentuk bakal
buah bulat tepinya beralur lima dan mempunyai 5 helai daun buah.
·
Benang sarinya 5
helai, bertangkai pendek, letaknya diantara daun bunga dan bakal buah,sedangkan
tangkai sarinya melekat pada bakal buah ataupun pada tempat daun bunga menjadi
satu.
·
Bunga ini muncul
pada musim kemarau atau bila ada waktu kering lebih dari 10 hari di musim
penghujan.
·
Bunga sempurna
petandria menghasilkan buah yang bulat atau bulat telur yang tepinya
3. Bunga
sempurna antara, ciri-cirinya
·
Daun bunga
berjumlah lima helai,letak daun bunga ada yang terlepai sampai dasarnya dan ada
pula yang melekat ¾ dari bakal buah.
·
Benang sarinya
terdiri atas 2-10 helai yang tata letaknya bermacam-macam
·
Bakal buah
berbentuk mengkerut dan mempunyai 5-10 helai daun bunga yang saling melekat
satu sama lain.
·
Bunga sempurna
antara menghasilkan buah yang bentuknya mengkerut.
4. Bunga
sempurna rudimenter, cirri-cirinya
·
Bentuknya mirip
bunga elongate, namun tidak memiliki bakal buah.
·
Bunga ini muncul
dimusim kemarau.
·
Bunga sempurna
rudimenter tidak menghasilkan buah.
c. Bunga
Jantan (Staminate)
Bunga
jantan biasanya tersusun dalam rangkaian bunga bertangkai panjang. Ciri-cirinya
adalah :
1.
Daun bunga
berjumlah 5 helai, letaknya
saling melekat pada bagian bawah, sehingga membentuk tabung, sedangkan bagian
atasnya saling terlepas. Seolah-olah mirip bentuk “corong”.
2. Benang
sarinya terdapat 10 helai
3.
Tidak dapat
menghasilkan buah, karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik.
4.
Pada ujung
rangkaian bunga biasanya terdapat beberapa bunga sempurna yang bentuk bakal
buahnya bulat telur. Bunga sempurna ini dapat menjadi buah yang bentuknya bulat
telur dan kecil-kecil atau disebut buah pepaya “gantung” (gandul).
Berdasarkan struktur bunga dan buah pepaya yang
beragam tadi, maka dikenal tiga macam pohon pepaya, yaitu:
1. Pohon
pepaya betina, yaitu pohon pepaya yang berbunga dan berbuah betina.
2. Pohon
pepaya sempurna, yaitu pohon pepaya yang memiliki empat macam bunga sempurna
(elongate, petandria, antara,dan rudimenter). Buah pepaya elongata biasanya
muncul di musim hujan, sedangkan buah pepaya petandria umumnya pada musim
kemarau. Buah pepaya antara yang bentuknya mirip buah “pisang” biasanya muncul
pada musim kemarau yang panjang atau antara musim hujan ke musim kemarau,
sedangkan bunga rudimenter yang mirip bunga jantan tidak menghasikan buah.
3. Pohon
pepaya jantan, yaitu pohon pepaya yang berbunga jantan dan bertangkai panjang,
namun diujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat
menghasilkan buah pepaya gandul (gantung).
E.
Buah (fructus)
1. Morfologi Buah Pepaya
Pepaya
termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang
terdiri dari bunga dengan
satu bakal buah saja. Buah ini dapat
berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah
dengan satu atau banyak naungan.
Dalam
buah pepaya terjadi dari beberapa
daun buah dengan satu ruang dan banyak biji. Buah mentah berwarna hijau gelap
dan bila matang berubah warna menjadi kuning kemerahan. Bentuk buah bulat
hingga lonjong, dengan bagian ujung umumnya runcing. Rongga dalam pada buah
pepaya berbentuk bintang bila dipotong secara melintang
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut
dengan buah buni adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah
lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji
terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu
atau beberapa ruang. Pepaya termasuk buah
buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah pepaya juga bentuknya
bulat sampai lonjong. Bentuk buah bulat hingga memanjang,
ujung biasanya meruncing. Warna kulit buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak
hijau muda hingga kuning.Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina. Bentuk buah memanjang (oval) bila
dihasilkan dari tanaman hemafrodit.
Berdasarkan struktur bunga dan buahnya, pepaya
dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis :
1.
Pepaya Jantan
Pepaya jantan memiliki
bunga jantan yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Namun, pada ujung
rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat menghasilkan buah
pepaya gandul atau gantung.
2. Pepaya
Sempurna
·
Pepaya sempurna
dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Contohnya adalah pepaya jingga yang
memiliki bentuk-bentuk buah sebagai berikut:
§ Pada
musim hujan, buahnya berbentuk lonjong.
§ Pada
musim kemarau, buahnya berbentuk bulat.
§ Diantara
musim hujan dan kemarau, buahnya berbentuk buah pisang.
·
Pepaya sempurna
yang berbuah musiman. Contohnya adalah pepaya semangka yang berbuah pada musim
hujan, tetapi pada musim kemarau, bunganya tidak dapat berubah menjadi buah.
2. Anatomi Buah Pepaya
Termasuk
buah sejati tunggal yang berdaging (buah buni atau bacca). Daging buah berasal dari karpela
yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Peduncle (tangkai bunga) menjadi lebih
besar, dan tebal.
Buah pepaya tersusun atas tiga bagian
a. Kulit
buah (eksokarp)
Kulit buah pada pada tumbuhan papaya bersifat keras.
b. Daging
buah (mesokarp)
Daging buah merupakan lapisan
tengah di bawah eksokarp dan berdaging tebal.
c. Lapisan
dalam buah (endokarp)
Endocarp merupakan lapisan paling dalam yang
mengelilingi biji.
EX = Eksokarp
(lapisan terluar buah)
ME =
Mesokarp (daging buah)
PL =
Plasenta (tempat dudukan biji)
SS =
Stigma scar (bekas kepala putik)
P =
Peduncle (tangkai bunga)
DB = (berkas pembuluh dorsal)
F.
Biji (semen)
1.
Morfologi Biji Pepaya
Biji yaitu penyerbukan yang diikuti
dengan pembuahan, bakal buah tumbuh
menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi
biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk
putih lembaga dalam
(endospermium).
Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti
kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti
sperma lalu membelah-belah menjadi
jaringan penimbun makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka
biji ini adalah biji tertutup
(angiospermae), dan termasuk ke
dalam biji dikotil. Biji
berwarna hitam atau kehitaman.
2. Anatomi Biji Pepaya
Biji
merupakan perkembangbiakan utama, terdiri atas beberapa bagian
a. Kulit
biji merupakan bagian terluar biji. Terdiri atas kulit luar (sarkotesta), kulit
tengah (sklerotesta), dan kulit dalam (endotesta). Biji terbungkus
semacam lapisan berlendir (pulp) yang berfungsi agar biji tidak kering.
b. Tali
pusar atau tangkai biji.
c. Inti
biji atau isi biji
1.3 MANFAAT DARI TUMBUHAN PEPAYA
Pepaya memiliki nama latin Carica
papaya L dan termasuk dalam keluarga Caricaceae. Tanaman ini dimanfaatkan
buahnya untuk dikonsumsi karena sifatnya yang manis dan menyegarkan. Selain
mengandung banyak air, buah pepaya juga kaya akan vitamin C. Batang, daun, dan buah
pepaya mengandung getah putih seperti susu (white milky latex) yang mengandung
enzim pemecah protein atau proteolitik yang dikenal dengan nama papain. Enzim ini banyak digunakan dalam
berbagai kegiatan industri, seperti industri farmasi sebagai bahan obat,
kosmetik, tekstil, penyamakan kulit dan lainnya.
Selain itu, beberapa bagian pohon
pepaya juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Hampir semua bagian dari pohon pepaya bisa digunakan sebagai obat
seperti Daun, Bunga, Biji, Akar, Getah, dan Kulit Pepaya. Dalam tanaman pepaya
terkandung enzim papain yang berfungsi untuk melancarkan pencernaan. Selain
kandungan enzim papain, dalam pepaya juga terkandung sifat antiseptik di mana
kandungan ini berfungsi untuk mencegah perkembangbiakan bakteri-bakteri jahat
yang hidup di usus kita. Tak heran, pepaya akan menjadi buah yang paling
direkomendasikan untuk mengatasi masalah pencernaan.
Beberapa senyawa yang diketahui
terdapat dalam daun pepaya antara lain Enzim papain, alkaloid karpaina,
pseudo-karpaina, glikosid, karposid, sakarosa, dekstrosa, levulosa. Alkaloid
karpaina mempunyai efek seperti digitalis. Sementara buahnya mengandung
ß-karotene, pectin, d-galaktosa, 1-arabinosa, papain, papayotimin papain,
fitokinase.
1.
Melunakkan Daging
Jika ingin
memasak daging sebaiknya gunakan daun pepaya dagingnya menjadi empuk dan enak
saat dikunyah. Caranya, hancurkan daun pepaya yang masih basah dan campurkan ke
dalam daging yang telah diiris-iris, tapi jangan terlalu banyak karna rasa
pahit dari daun pepaya tersebut bisa membuat daging menjadi tidak enak dimakan.
2.
Menambah nafsu makan
Tak sulit
membuat ramuan penambah nafsu makan ini, siapkan daun pepaya segar seukuran
telapak tangan, sedikit garam, dan air hangat setengah cangkir. Semua bahan dicampur,
ditumbuk atau diblender, kemudian disaring untuk diambil airnya kemudian
diminum. Ramuan ini aman, bahkan untuk anak-anak sekalipun.
3.
Mencegah kanker
Dari beberapa
penelitian dijelaskan, batang dan daun pepaya mengandung banyak getah putih
seperti susu (white milky latex), yang berpeluang dikembangkan sebagai
antikanker, sebagaimana dikutip dari Journal Society of Biology. Getah ini
otomatis didapatkan saat kita mengonsumsi daun pepaya, dimasak dengan cara apa pun.
4.
Menghilangkan jerawat
Ternyata daun
pepaya juga dapat dipakai untuk mengatasi jerawat. Caranya, ambil 2-3 lembar
daun pepaya tua. Jemur sebentar kemudian tumbuk sampai halus. Setelah itu,
tambahkan satu setengah sendok air. Lalu oleskan ramuan tersebut pada bagian
wajah yang terkena jerawat seperti memakai masker. Biarkan beberapa saat,
kemudian bilas hingga bersih.
5.
Mengontrol tekanan darah
Caranya, ambil
lima lembar daun pepaya, rebus dengan setengah liter air. Rebus terus hingga
tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu, tambahkan gula
merah atau madu agar terasa lebih manis.
6.
Mengobati nyeri haid
Bagi Anda para
wanita yang mengalami nyeri saat haid, ada baiknya anda mencoba resep
tradisional dari daun pepaya ini, caranya ambil 1 lembar daun pepaya, asam jawa
dan garam secukupnya. Rebus dengan segelas air hingga masak. Dinginkan sebelum
diminum.
7.
Mengobati demam berdarah
Bagi penderita
demam berdarah, atau yang sedang mengalami gejala demam berdarah sangat
disarankan untuk mengonsumsi daun pepaya. Karena daun pepaya memiliki kandungan
yang bisa mengobati atau menetralkan gejala demam berdarah yang disebabkan oleh
nyamuk. Caranya, campur lima lembar daun pepaya, temulawak, meniran secukupnya,
dan gula merah. Rebus hingga masak, kemudian dinginkan sebelum diminum.
8.
Melancarkan pencernaan
Memakan daun
pepaya yang sudah direbus baik dimakan dengan atau tanpa makanan pendamping
lainnya dapat membantu memperlancar pencernaan. Hal ini dikarenakan didalam
daun pepaya terdapat zat karpain, yaitu sejenis kandungan kimia yang dapat membunuh
mikroorganisme jahat yang mengganggu pencernaan. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, sebaiknya makan rutin daun pepaya rebus setiap hari selama beberapa
hari.
b. Manfaat Biji Buah Pepaya
Biji pepaya tak dapat
disepelehkan manfaatnya, selain bisa dijaadikan bibit untuk ditanam lagi juga
bisa dijadikan obat yang sangat berkhasiat.
1.
Biji Pepeya sebagai antibakteri
Penelitian
telah dilakukan dan menemukan kalau biji pepaya ternyata efektif membasmi E.
coli, Salmonella, dan infeksi Staph.
2.
Melindungi Ginjal
Penelitian
telah menemukan kalau dari ekstrak biji pepaya dapat melindungi ginjal dari
racun-diinduksi gagal ginjal.
3.
Menghilangkan Parasit di Usus
Ada bukti bahwa
biji pepaya membasmi parasit usus. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada
anak-anak Nigeria dengan parasit usus, 76,7% dari anak-anak bebas parasit
setelah tujuh hari pengobatan dengan biji pepaya dibandingkan dengan hanya
16,7% dari anak-anak yang menerima plasebo.
4.
Menetralisir Racun dalam hati
Dalam
pengobatan di negeri Cina diyakini kalau sesendok teh biji pepaya dapat
membantu detoksifikasi hati. Biji pepaya juga sering direkomendasikan oleh para
dokter secara alami dalam pengobatan pada sirosis hati.
5.
Mengobati cacingan
Penyakit
memalukan ini juga sangat baik dibasmi dengan biji pepaya, bahkan sangat ampuh
katanya.
Peringatan:
Bagi yang ibu hamil jangan sekali-kali mengkomsumsi biji pepaya sebagai obat
karna akan meningkatkan resiko keguguran.
c. Manfaat Bunga Pohon Pepaya
1. Bisa dijadikan sayur.
2. Kandungan
bunga pepaya gantung adalah flavonoid, tanin, steroid - triterpenoid, dan
karbohidrat. Penelitian dilakukan dengan cara ekstraksi sinambung menggunakan
n-heksana, metilen klorida, etil asetat, dan metanol. Dari ekstrak metanol
diperoleh satu senyawa amida dan dari ekstrak n-heksana diperoleh satu senyawa
steroid. Hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode reduksi larutan
1,1-difenil-2 pikrilhidrazil menunjukkan, ekstrak metanol memiliki aktivitas
penangkap radikal bebas paling kuat dengan nilai EC50 0,3537 mg/mL.
d. Manfaat Akar
Pepaya
Bagian akar dari pohon pepaya
juga memiliki khasiat yang tidak sedikit untuk kesehatan. Berikut ini beberapa
manfaat akar pepaya yang perlu Anda ketahui:
1. Kesehatan Ginjal
Yang banyak
dikenal dari manfaat akar pepaya adalah khasiatnya sebagai obat bagi penyakit
ginjal, baik yang sudah terkena maupun untuk menghindari penyakit ginjal.
Caranya, rebus 3 potong akar pepaya bersama 1 liter air kemudian campur dengan
madu untuk meminumnya.
2. Mengobati
Cacingan
Selain itu,
seperti pada manfaat biji pepaya di atas, akar pepaya juga baik untuk mengobati
penyakit cacingan. Caranya ambil satu jari akar pepaya dan satu siung bawang
putih, kemudian direbus dalam 100ml air. Setelah mendidih, angkat lalu dinginkan
dan diminum 2 kali sehari.
3. Mengatasi
gangguan saluran kencing
Caranya ambil 3
potong akar pepaya, rebus dengan 1 liter air hingga mendidih, kemudian saring.
Minum ½ gelas, satu kali sehari.
4. Untuk mengobati
rematik
Haluskan 30 gram
akar pepaya, 20 gram daun jeruk nipis, 15 gram sambiloto segar, 20 gram daun
ketepeng cina, 30 gram daun sirih segar, dan 5 buah cabai rawit. Rendam
campuran dalam alkohol 75% selama 7 hari, kemudian peras dan saring. Gunakan
airnya untuk menggosok dan mengurut bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
e.
Manfaat buah pepaya
1. Buah masak yang
populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai
pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah
rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam
industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur)
saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin.
2. Pepaya
mengandung serat pektin. Serat yang satu ini, memiliki kemampuan yang sangat
hebat, yaitu mampu menghilangkan rasa lapar satu hari penuh. Pektin ini,
terdapat di antara kulit dan daging buah. Oleh karena itu, jika mengupas buah,
tidak boleh terlalu tebal, agar pektin tidak terbuang dengan percuma. Selain
itu, serat yang dikandung oleh pepaya, sangat halus.
3. Mengonsumsi
buah pepaya secara teratur, dapat menghindarkan kita dari risiko terserang
penyakit kanker kandung kemih, kanker kolon, kanker pankreas, dan kanker
paru-paru. Selain itu, mengonsumsi pepaya secara teratur juga membuat lendir
usus yang secara negative mempengaruhi
sistem pencernaan kita bisa dikurangi, bahkan parasit-parasit usus bisa
dicerna.
4. Pepaya
mampu mempengaruhi hormon pertumbuhan manusia, yang mampu membantu peningkatan
kesehatan otot dan mengurangi penimbunan lemak di dalam tubuh
5. Pepaya
mampu membantu mempercepat proses pencernaan protein.
6. Pepaya
mampu membantu pengaturan asam amino dan membantu proses detoksifikasi racun
dari dalam tubuh. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh akan kian meningkat
7. Pepaya
membantu meningkatkan kualitas sperma. Pepaya terbukti secara signifikan dalam
membantu proses kesuburan pria. Dengan mengonsumsi vitamin C yang dikandung
oleh pepaya sebanyak 500 miligram per hari, maka para pria dapat meningkatkan
jumlah sperma, menstimulasinya menjadi lebih subur, dan yang paling penting
mempercepat pergerakan sperma, yang pada akhirnya mempercepat terjadinya
kehamilan.
8. Pepaya
merupakan salah satu buah yang amat baik dijadikan sebagai sumber antioksidan,
yang bisa diandalkan untuk mengenyahkan radikal bebas pemicu penyakit kanker,
karena pepaya mengandung vitamin C dan karoten dalam jumlah yang lumayan
banyak.
9. Pepaya
memiliki sifat antiseptik dan dapat membantu mencegah perkembangan bakteri yang
dapat merugikan usus. Selain itu, pepaya membantu menormalkan pH usus, sehingga
keadaan flora usus menjadi normal.
10. Pepaya yang telah masak dapat digunakan untuk
menyembuhkan penyakit disentri dan reumatik.
f. Manfaat getah
pepaya
1.
Batang buah muda
dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim-enzim protease (pengurai protein
yaitu papain dan kimopapain. Kadar papain dan kimopapain dalam pepaya muda
berturut-turut 10% dan 45 %. Kedua enzim ini mempunyai kemampuan menguraikan
ikatan-ikatan dalam melekul protein sehingga protein terurai menjadi
polipeptida dan dipeptida.
2. Selain itu dalam getah pepaya
terkandung lebih dari 50 asam amino, antara lain asam aspartat, treonin, serin,
asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin,
fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Zat-zat tersebut
berguna dalam bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan kulit, menguatkan
jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan plak. Selain itu manfaat
getah pepaya adalah
·
Papain berfungsi sebagai pelunak/pengempukan daging.
·
Sebagai bahan aktif dalam preparat farmasi seperti obat
gangguan pencernaan, dispesia, dan obat cacing.
·
Kenyal. Sebab, papain bisa melarutkan sel-sel mati yang
melekat pada kulit dan sukar terlepas secara fisik. Noda dan flek di wajah bisa
dikikis oleh papain hingga menjadi mulus dan bersih.
·
Papain digunakan sebagai bahan pembuat pasta gigi, sebab
bisa membersihkan sisa makanan apa saja yang melekat di gigi.
·
Bahan perenyah pada pembuatan kue kering seperti cracker.
·
Bahan penggumpal susu pada pembuatan keju.
·
Bahan pelarut glatin, dan bahan pencuci lensa.
·
Berkhasiat sebagai antitumor dan kanker. Ini karena lebih
dari 50 asam amino terkandung di dalamnya.
·
Dalam rangka pembedahan papain bisa digunakan sebagai obat
pengendali oedema dan inflamasi.
·
Sedangkan untuk kosmetika, yang banyak digunakan saat ini
adalah bahan aktif untuk krim, pembersih kulit muka, mengatasi pecah-pecah pada
tumit kaki, menghaluskan kulit, dan menguatkan jaringan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tumbuhan pepaya berasal dari Amerika Tengah dan Hindia
Barat. Tanaman ini disebarluaskan
ke berbagai
penjuru dunia oleh para
pedagang Spanyol. Di Indonesia
tepatnya di pulau Jawa tanaman papaya dikenal secara umum
sekitar tahun 1930-an. Disetiap
daerah pepaya memiliki nama yang berbeda. Pepaya merupakan
tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae. Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix
primaria). Anatomi akar tumbuhan pepaya tersusun dari
jaringan-jaringan epidermis, korteks, endodermis, pembuluh xilem dan floem
serta kambium. Batang pepaya merupakan batang berkayu (lignosus), bentuknya panjang bulat seperti silinder, batangnya
memperlihatkan bekas-bekas daun dan arah tumbuh batang tegak lurus ke atas.
Batang tersusun atas tiga jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan jaringan
penyokong. Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja
yang memiliki bentuk dan struktur. Daunnya tersusun atas jaringan epidermis,
jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut. Tanaman pepaya memiliki
tiga macam bunga yaitu bungan betinta, bunga sempurna dan bunga jantan yang
memiliki ciri-cirinya masing-masing. Buahnya termasuk dalam golongan buah
sungguh (buah sejati) tunggal dan termasuk buah buni. Buah pepaya terdiri atas
tiga bagian yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Bijinya meruakan biji
tertutup (Angiospermae) dan termasuk
biji dikotil. Tumbuhan pepaya memiliki berbagai senyawa-senyawa pada setiap
bagian-bagiannya yang berrmanfaat bagi kesehatan dan berbagai kegiatan
industri.
DAFTAR PUSTAKA
Harran,Said,dkk.1983.Botani
Umum 1. Angkasa: Bandung.
. Botani Umum 2. Angkasa: Bandung.
Hidayat,Estiti
B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji.ITB:Bandung.
Rosanti,
Dewi.2013.Morfologi Tumbuhan.Erlangga:Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong.
2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Jakarta.