Rabu, 15 Januari 2014

Lirik dan Terjemahan Lagu Westlife “Lost In You”

Westlife “Lost In You”

There’s no more waiting
(Tiada lagi penantian)
Holding out for love
(‘Tuk menantikan cinta)
You are my Godsend that i have been forever dreaming of
(Kaulah anugerah yang senantiasa aku impikan)
My angel from above
(Bidadari yang jatuh dari langit)
Reff
Heaven knows
(Langit pun tahu)
I’m head over heels and it shows
(Aku bersusah-payah dan itu menunjukkan bahwa)
I’ve played every field i suppose
(Aku telah berjuang pada tiap rintangan yang mesti ku lalui)
But there’s something about you
(Namun ada sesuatu dalam dirimu)
When you’re around
(Saat kau menghampiri)
Baby, i have found i get lost in you
(Kasih, aku sadari aku tersesat dalam dirimu)
What is this feeling?
(Apa arti perasaan ini?)
I’ve never known before
(Tak pernah ku rasa sebelumnya)
That i should touch you swearing to surrender ever more
(Yang terus memaksaku ‘tuk menyentuh hatimu dan bersumpah ‘kan bertekuk lutut padamu)
That’s what i came here for
(Maka aku datang untukmu)
Heaven knows
(Langit pun tahu)
I’m head over heels and it shows
(Aku bersusah-payah dan itu menunjukkan bahwa)
I’ve played every field i suppose
(Aku telah berjuang pada tiap rintangan yang mesti ku lalui)
But there’s something about you
(Namun ada sesuatu dalam dirimu)
When you’re around
(Saat kau menghampiri)
Baby i have found i get lost in a wonderful daze
(Kasih, aku sadari aku tersesat dalam lamunan yang luar biasa)
Lost in your wonderful ways
(Tersesat dalam caramu yang luar biasa)
Heaven knows
(Langit pun tahu)
Oh.. When you’re around
(Oh.. Saat kau menghampiri)
Baby i have found i get lost….
(Kasih, aku sadari aku tersesat….)
Ulangi Reff

Lirik dan Terjemahan Lagu

Westlife “If I Let You Go”

Day after day
(Hari demi hari)
Time passed away
(Waktu terus berlalu)
And i just can’t get you off my mind
(Dan aku masih tak dapat melupakan mu dari pikiran ku)
No body knows i hide it inside
(Tak ada yang tahu aku menyembunyikan nya didalam diriku)
I keep on searching but i can’t find
(Aku tetap mencari tetapi tak dapat ku temukan)
The courage to show
(Menunjukkan keberanian)
To letting you know
(Agar kau tahu)
I’ve never felt so much love before
(Sebelumnya Aku tak pernah merasa begitu mencinta)
And once again i’m thinking about
(Dan sekali lagi aku memikirkan tentang)
Taking the easy way out
(Mengambil jalan keluar yang mudah)
But if i let you go
(Namun jika aku melepaskanmu)
I will never know what my life would be holding you close to me
(Aku takkan pernah tahu akan seperti apakah hidupku saat ku memeluk mu erat)
Will i ever see you smiling back at me
(Akankah aku menyadari kau tersenyum di belakang ku)
How will i know?
(Bagaimana aku akan mengetahuinya?)
If i let you go
(Jika aku melepaskan mu)
Night after night
(Malam demi malam)
I hear my self say
(Diriku berbisik)
What can’t this feeling just fade away?
(Apakah tak bisa ku lenyapkan perasaan ini?)
There’s no one like you
(Tak ada yang seperti mu)
You speak to my heart
(Kau berbicara pada hatiku)
It’s such a shame we’re worlds apart
(Sayang sekali, dunia kita jauh berbeda)
I’m too shy to ask
(Aku terlalu malu ’tuk bertanya)
I’m too proud to lose
(Aku terlalu sombong ’tuk kalah)
But sooner or later
(Tetapi cepat atau lambat)
I’ve got to choose
(Aku harus memilih)
And once again i’m thinking about
(Dan sekali lagi aku memikirkan tentang…)
Taking the easy way out
(Mengambil jalan keluar yg mudah)

MITOKONDRIA



BY : BIOLOGI 1 '12 IAIN RF PALEMBANG

MITOKONDRIA

Pada bab ini kita akan mempelajari organela lain yang terdapat dalam sitoplasma, yang bertindak sebagai dapur sel yaitu mitokondria. Nama mitokondria diberikan oleh seorang pakar dari Belanda (1897-1898),dibangun oleh dua suku kata dari bahasa Yunani,mito = benang,dan chodrion = granula. Jadi mitokondria adalah organela yang bentuknya memanjang atau granula. Mitokondria dibatasi oleh membran rangkap,membran dalam mengadakan perluasan kedalam matriks dengan membentuk penonjolan-penonolan yang disebut krista. Didalam mitokondria juga terdapat adanya ADN khusus dan ribosom. (Sumadi dan Aditya Marianti,2007)

A.  MORFOLOGI DAN PENYEBARAN DI DALAM SEL
Altmann pada tahun 1894 dan pada waktu itu dinamakan bioblast dan kemudian blensley dan hoerr pada tahun 1934 dapat melakukan isolasi terhadap mitokondria sehingga sejak saat itu penelitian-penelitian tentang mitokondria menjadi lebih meningkat. Pada tahun 1948 hogeboom dan kawan-kawan berhasil menunjukkan terjadinya proses respirasi alam mitokondria. Dengan ditemukannya mikroskop elektron penelitian tentang struktur mitokondria dapat lebih dilakukan dan akhirnya juga dapat ditemukan adanya molekul-molekul DNA dalam mitokondria yang mempunyai peran penting dalam sintesin protein mitokondria itu sendiri. (Juwono dan Juniarto,2003)
Letak mitokondria dalam sel umumnya tersebar dalam plasma sel, tetapi ada pula yang letaknya menurut pola tertentu. Pada otot lurik letak mitokondria tersusun teratur diantara serabut-serabut kontraktil otot, sedangkan spermatozoa letaknya tersusun pada bagian ekornya. Letak mitokondria yang demikian karena diperlukan sebagai penghasil energi dalam menunjang fungsinya yaitu untuk kontraksi. Mitokondria mempunyai sifat plastis, karena itu bentuknya dapat berubah-ubah. Sifat plastis terutama terdapat pada mitokondria yang letaknya tersebar bebas dalam sitosol, sedangkan mitokondria yang letaknya tidak bebas seperti pada otot lurik plastisitasnya menjadi berkurang. Plastisitas dan gerakan mitokondria didalam sel memudahkan distribusi ATP keseluruh bagian sel yang membutuhkan. Pada sel-sel hati yang fungsinya sebagai tempat berbagai sintesis, maka miokondria letaknya tersebar didalam sitosol, sedangkan pada otot lurik yang fungsinya sebagai alat kontraksi maka mitokondria letaknya tersusun teratur diantara serabut-serabut kontraktil. (Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Jumlah mitokondria dalam sel sangat bervariasi dan tergantung dari jenis sel dan kondisinya. Pada sel hewan jumlah mitokondria umumnya lebih banyak dari pada sel tumbuh-tumbuhan. Didalam sel hati umumnya didapatkan mitokondria dalam jumlah banyak yaitu menempati 30-35% dari jumlah protein total dalam sel tersebut, dalam sel jaringan limpoid dijumpai sekitar 20%. Di dalam sel hati yang normal dijumpai sekitar 1.000-1.600 mitokondria dan jumlah ini akan menurun pada jaringan hati yang sedang mengalami proses regenerasi atau pada jaringan hati yang terkena kanker. (Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Jumlah motokondria dalam sel otot akan meningkat eengan pemberian hormon tiroid demikian pula pada penderita hipertiroidi. Jumlah mitokondria yang terbesar dijumpai pada sel-sel oosit yaitu sekitar 300.000 butir. (Juwono dan Juniarto,2003)
Mitokondria merupakan organel yang sangat penting dalam proses pembentukan energi sehingga mitokondria mempunyai banyak sekali jenis enzim, misalnya:
1.    Monoamine oksidase- enzim-enzim rantai respirasi
2.    Kyneurine hidroksilase enzim-enzim transferase
3.    Koenzim A ligase malat dehidrogenase
4.    Adenilat kinase isositrat dehisrogenase
5.    Nukleosid difosfokinase fumarase dan acotinase
6.    ATP sintetase sitrat sintetase
7.    Suksinat dehidrogenase enzim-enzim oksidasi lain
Pada dasarnya sebagai sumber energi sel membutuhkankarbohidrat, protein dan lipid. Karbohidrat dalam sitoplasma akan dihidrolisis menjadi monosakarida, yaitu dalam bentuk glukosa dan melalui proses glikolisis glukosa ini akaan diubah menjadi asam piruvat. (Juwono dan Juniarto,2003)

B.  ULTRA STRUKTUR MITOKONDRIA
Mitokondria terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mikroskop cahaya dengan jelas, karena itu mikrofag mitokondria yang lebih informatif dapat diperoleh dengan mikroskop elektron. Mitokondria dibatasi oleh membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Dibagian dalam dari membran dalam berisi matriks berupa cairan seperti gel, sedangkan dibagian luarnya berisi cairan yang lebih encer. Cairan yang terakhir lebih encer itu mengisi ruangan antara membran. Matriks, ruang antar selaput membran luar dan membran dalam mengandung bermacam-macam enzim. Matriks, mengandung sejumlah enzim yang diperukan dalam siklus krebs, garam dan air. Didalam matriks terdapat juga DNA sirkuler dan ribosom. Sejumlah inklusi(inclusion) juga ditemukan didalam matriks mitokondria dari berbagai sel. Ruang antar selaput mengandung beberapa enzim, tetapi biasanya tidak mengandung inklusi berbentuk zaroh. (Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Mitokondria memiliki struktur memanjang dan sering kali cukup besar terlihat sebagai sejumlah besar organel eosinifil dengan mikroskop cahaya. Setiap mitokondria memiliki 2 membran yang terpisah dan sangat berbeda yang bersama-sama membentuk dua kompartemen: matriks yang berada paling dalam dan ruang intermembran yang sempit. Kedua membran mitokondria tersebut memiliki sejumlah besar molekul protein dibandingkan dengan membran lain disel dan  memiliki lebih sedikit sifat cair. Membran mitokondria dalam membentuk lipatan menjadi serangkaian lipatan ke dalam yang disebut krista, yang menonjol kedalam matriks dan menambah luas permukaan membran. Jumlah krista di mitokondria juga selaras dengan kebutuhan energi sel. Lapisan lipid ganda membran dalam ini mengandung fosfolipid yang tidak biasa dan sangat permeable terhadap ion. Protein integral mencakup berbagai protein pengangkut yang membuat membran dalam menjadi permeable secara selektif terhadap molekul kecil yang diperlukan oleh enzim mitokondria di matriks. (Anthony, 2011)
Membran pembungkus mitokondria sebelah luar dapat ditembus air dan ion, sedangkan membran sebelah dalam tidak, sehingga transportasi melintasi membran ini memerlukan mekanisme angkutan yang aktif. (Anthony, 2011)
Mitokondria melihatkan perubahan dalam konformasi, dan penampilan yang diurakan diatas adalah bentuk ortodoks. Ini aalah khas untuk mitokondria ketika tak aktif dalam fosforilasi oksidasi pada tahap ADP rendah, dan ketika bagin luar merupakan fraksi kecil dari volume. Dalam bentuk kondensasi, air bergerak dari bagian dalam ke bagian luar, mengakibatkan bertambahnya volum bagian luar dan berkurangnya volume matriks. Didalam sel letak mitokondria tidak tetap, tergantung fungsi yang diperlukan. Misalnya dalam sel otot mereka terletak dekat pada unsur kontraktil, dalam sel yang menskekresi protein mereka ditemukan didekat ribosom dan pada sel tubulus ginjal mereka terletak dibagian basal sitoplasma.(Lesson dan Paparo, 1996)

C. JENIS DAN LOKASI ENZIM
 Berbagai jenis enzim terdapat didalam mitokondria, dengan lokasi tertentu. Membran luar berisi enzim-enzim monoamin oksidase, asam lemak tiokinase, kinurenin hidroksilase, rotenone insensitif sitokrom c reduktase. Ruang antar membran berisi enzim-enzim adenilat kinase, nukleosid difosfokinase. Membran dalam berisi enzim-enzim rantai respirasi, enzim-enzim untuk sintesis ATP, asam α- ketodehidrogenase, suksinat dehidrogenase, D- β- hidroksibutirat dehidrogenase, asam lemak karnitin transferase. Matrik mengandung enzim-enzim komplek piruvat dehidrogenase, sitrat sintase, isositrat dehidrogenase, fumarase, malat dehidrogenase, akonitase, glutamat ehidrogenase, dan enzim-enzim untuk oksidasi asam lemak.(Sumadi danAdityaMarianti,2007)
Dari beberapa enzim yang terdapat pada membran luar, monoamin oksidase merupakaan enzim tanda bagi membran luar. Monoamin oksidase mengandung flavin, asam sialat, dan heksoamin. Enzim ini mempunyai berat molekul sampai 115.000 dalton.
(Sumadi danAdityaMarianti,2007)
Membran dalam meskipun lebih komplek dari membran luar, tetapi mempunyai ciri yang lebih baik. Yang merupakan enzim tanda bagi membran dalam adalah suksinat dehidrogenase. Beberapa enzim lain seperti enzim-enzim yang terlibat dalam rantai transpor elektron dan fosforilase oksidatif merupakan protein membran.Matriks mitokondria berisi enzim-enzim untuk reaksi daur krebs dan berkenaan dengan sintesis protein maupun asam inti. Semua enzim yang terlibat dalam daur krebs merupakan enzim yang bebas di dalam matriks, kecuali suksinat dehidrogenase yang merupakan komponen protein membran dalam.(Sumadi danAdityaMarianti,2007)

D. JALUR-JALUR OKSIDASI KARBOHIDRAT
Karbohidrat memasuki sel dalam bentuk monosakarida yaitu glukosa. Glukosa pertama-tama dipecah menjadi persenyewaan 3 karbon yaitu asam piruvat, dengan serangkaian reaksi kimia yang melibatkan berbagai enzim. Asam piruvat masuk kedalam mitokondria untuk dioksidasi dengan membebaskan CO2 dan air. (Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Adapun tahap-tahap metabolisme karbohidrat adalah sebagai berikut:
1.    Glikolisis atau jalur Embde-Meyerhoff-Parnass(EMP)
Pada glikolisis glukosa (C6) akan dihidrolisis menjadi asam piruvat,yaitu suatu persenyaeaan dengan 3 atom karbon. Dalam hidrolisis ini terjadi dalam beberapa tahap dan tiap-tiap tahap memerlukan enzim khusus. Glikolisis terjadi di sitosol dalam suasana yang anerobik. Langkah-langkah glikolisis adalah sebagai berikut:
http://budisma.web.id/wp-content/uploads/2011/08/gambar-2-7-reaksi-glikolisis.jpg

Gambar 1. Langkah-langkah glikolisis

            Selama glikolisis senyawa dipecah menjadi dua molekul asam piruvat dan menghasilkan dua molekul ATP dan 1 molekul NADH + H+. Karena dari satu molekul glukosa tadi dihasilkan dua molekul asam piruvat, maka untuk selanjutnya yang dioksidasi selalu dua molekul. Karena yang dioksidasi selalu dua molekul maka energi yang diperoleh juga harus selalu dikalikan dua. Demikian pula dua molekul ATP dan satu molekul NADH + H+ yang diperoleh itu harus dikalikan dua juga, sehingga hasil itu menjadi 4 ATP dan 2 NADH + H+. (Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Asam piruvat pada sel-sel anaerob atau pada sel-sel otot akan diubah menjadi etil alkohol atau asam laktat, sedangkan pada sel-sel yang aerob akan masuk kedalam mitokondria untuk dioksidasi lebih lanjut. Perubahan asam piruvat menjadi etil alkohol dan asam laktat.(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
2.      Dekarboksilasi Oksidatif
Dalam mitokondria asam piruvat akan diubah menjadi asetil KoA. Reaksi ini dikatakan dekarboksilasi oksidatif karena terjadi oksidatif dan kehilangan gugusan karboksil menjadi CO2. Dekarboksilasi memerlukan tiga kompleks enzim yaitu asam piruvat dekarboksilase,dihidroksilipoil transasetilase,dan dehidroksilipoil dehidrogenase.sedangkan kovaktor enzim yang terlibat adalah KoA,NAD,asam lipoat,Mg2+, dan timin pirifosfat. Disini dihasilkan 2 X 1 CO2.(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Bagan reaksinya adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Bagan skematik dekarboksilasi oksidasi
3.      Siklus Krebs atau siklus asam sitrat atau siklus asam trikarboksilat
Asetil KoA yang dihasilkan dalam tahap dekarboksilasi oksidatif akan dioksidasi lebih lanjut didalam mitokondria tepatnya dimatrik mitokondria. Reaksi –reaksi ini memerlukan sejumlah enzim dan koenzim. Daur kreb dimulai dengan dilepaskannya gugusan asetil dari asetil KoA dan bereaksi dengan oksaolasetat membentuk asam sitrat dan seterusnya hingga siklus berulang. Hasilnya adalah 2 X 1ATP, 2 X 3 NADH + H+, dan 2 X 1 FADH2.(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Tahapan daur krebs adalah sebagai berikut :
Gambar. 3 daur kreb dan tahapan-tahapannya
(silisbury and Ross)
4.    Rantai Respirasi
Rantai respirasi disebut pula rantai pernapasan atau rantai transpor elektron. Seperti telah disebutkan didepan bahwa hasil oksidasi molekul asetil KoA adalah satu molekul FAH2, 3 molekul NADH + H+ dan satu molekul ATP yang masing-masing dikalikan dua. Hal ini karena dari satu molekul glukosa yang dioksidasi akan dipecah menjadi dua molekul asam piruvat akan menghasilkan satu molekul asetil KoA sehingga yang masuk ke siklus krebspun dua molekul asetil KoA..(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Baik NADH + H+yng berasal dari glikolisi,dekarboksilasi oksidatif, maupun dari siklus krebs dan FADH2 selanjutnya akan memasuki rantai respirasi dan terjadi pada membran dalam mitokondria. Selama proses oksidasi ini sejumlah besar energi dibebaskan dan sebagian lagi digunakan untuk sintesis ATP dalam partikel F1. Sintesis ATP pada partikel F1 selama proses oksidasi ini disebut fosforilasi oksidatif. Enzim-enzim dan koenzim yang terlibat adalah NADH dehidrogenase yang berupa FMN flavoprotein,suksinat dehidrogenase,sitokrom b, ubiquinon atau koenzim Q,sitokrom c, sitokrom a, dan tiga buah lokasi tempat terjadinya ATP pada  partikel F1.(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Ringkasan rantai transfer electron tampak sebagai berikut:
Gambar. 4 ringkasan rantai transfer elektron

a.       Hasil bersih ATP
Stryer(1981 : 307) mengemukakan bahwa hasil oksidasi satu molekul NADH menghasilkan 3 molekul ATP, sedangkan hasil oksidasi satu molekul FADH2 adalah dua molekul ATP. Berikut ini ATP yang dihasilkan dari sebuah molekul glukosa yang dioksidasi di dalam sel. Dari flikolisis sampai rantai respirasi.
(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
1)      Glikolisis, dihasilkan
1 NADH + H+                            = 1 X 2 X 3 ATP = 6 ATP
2 ATP                                           = 2 X 2 X 1 ATP = 4 ATP
Jumlah                                                  = 10 ATP
Dipakai                                                 = 2 ATP
Hasil bersih ATP glikolisis                                      = 8 ATP
2)      Dekarboksilasi oksidatif, dihasilkan
1 NADH+H+     = 1 X 2 X 3 ATP                         =  6 ATP
3)      Siklus krebs, dihasilkan
3 NADH+H+      = 3 X 2 X 3 ATP                        = 18 ATP
1 FADH2             = 1 X 2 X1 ATP                         = 4 ATP
1 ATP                  = 1 X2 X1 ATP                          = 2 ATP
Jumlah                                     = 30 ATP

Jadi hasil bersih ATP dalam respirasi dari 1 molekul glukosa adalah 38 ATP.(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
b.    Pengankutan NADH + H+ sitosol
Yang dimaksud NADH + H+sitosoladalah NADH + H+yang dihasilkan dalam glikolisis. Molekul ini mewnjadi masalah kalau harus diangkut kedalam matrik mitokondria untuk dioksidasi,sebab membran dalam mitokondria impermeabel terhadap molekul ini.Oleh sebab itu kalau memeng harus dioksidasi untuk menghasilkan ATP,maka harus diangkut dengan mekanisme khusus dengan menggunakan shuttle (pengemban). Dinyatakan oleh styer (1981:323) bahwa NADH + H+ akan diangkut ke mitokondria hanya apabila ratio NADH/NAD+ lebih tinggi di sitosol dari pada di matriks mitokondria.
(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Ada dua pengemban yang berperan dalam pengangkutan NADH + H+ sitosol ini yaitu Gliserol fosfat dan pengemban malat-aspartat.
Menurut stryer(1981-322) sel-sel hati dan jantung menggunakan pengemban malat aspartat dalam pengangkutan NADH + H+ini, sedangkan se-sel lainnya menggunakan pengemban gliserol fosfat. Duapengembantersebutberbedadalamhalreseptor (penerima) H+ yang terdapadimembrandalammitokondria.Padapengembangliserolfosfat, penerimaH+di membrane dalammitokondriaadalahFAD,sehinggadarisitosolberupa NADH + H+sesampainyadimatriksmitokondriaberupa FADH2. Hal inilah yang menyebabkanperbedaanhasilbersih ATP dalamrespirasi, karenaantara NADH + H+dan FADH2akanmenghasilakan ATP yang berbedabilakeduanyadioksidasi. Sedangkanuntukpengemban yang keduayatupengembanmalataspartat,tidakmenimbulkanperbedaanhasilbersih ATP dalamrespirasikarenaantarmolekul yang diangkutdarisitosoldanmolekul yang sampai di matrikmitokondriatidakmengalamiperubahanyaknitetap NADH + H+. (Sumadi dan Aditya Marianti,2007)

E. ATP SINTETASE
ATP sintetasemerupakankomplekenzimdalam membrane dalammitokondria yang terdiridari 10 polipetida.Setengahnyamerupakan protein intrinsikdansetengahnyamerupakan protein ekstrinsik yang menonjolkedalammetriks. Protein ekstrinsik yang menonjolkedalammatrikinimerupakansuatuagregatdarikomplekenzim yang disebut F1 ATP –ase, yaknisuatutempatterjaidinyaaktivitas ATP-ase. Sedangkan protein intrinsiknyamerupakanagregat yang tidaklarutdalam air dandisebutFo yang berisireseptordenganduasisi/ tempatpengikat (site binding), satuuntukoligomisindansatunyalagiuntukdisikloheksilkarbodiimid (DSKD),suatu inhibitor spesifikuntukproduksi ATP. Yang satudengan BM 19.000 dalton.sangat responsible terhadapoligomisin,tempatinidisebutOSCP (oligomycin-sensitiviy-conferring-protein),sedangkan yang lain dengan BM 10.000, sangathidrofobik, suatutempatpengikat DSKD.(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Denganmikroskop electron komplek ATP sintetasesekarangsudahdiketahuibahwastrukturnyaberhubungandenganpartikel-partikelbertangkaiataupartikelberkepala (knob). Partikel-partikelberkepalatersebutternyataadalahpartikel F1.(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Membrane dalam yang rusak (sobekataupecah) akanmemperlihatkanadanyagelembung-gelembungkasardenganstrukturberkepaladibagianluarnya. Karenaitudahuludisangkabahwapartikel-partikeltersebutmenonjolkeruangantarmembran.Sekarangtelahdiketahuidenganpastibahwagelembung-gelembungkasarituterjadikarenaadanyafragmen Krista mitokondria yang menyambungkembali (memperbaikidiri) setelah Krista ituterputus.(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)
Partikel F1berukuran 85 nm, dapatdil.epasdarigelembungdenganperlakuanenzimtripsinatau urea, danternyatagelembung-gelembung yang sudahhalusakankehilanganaktivita ATP-asenya. Denganperlakuantertentudimanapartikel F1dapatdipasangkembalipadagelembung yang sudahhalustadi, ternyataaktivitas ATP-asenyatimbulkembali.Jadipartikel F1 yang berupastrukturberkepalatadimerupakanlokasidariaktivitas ATP-asedantempatsintesis ATP dalammitokondria.(Sumadi dan Aditya Marianti,2007)

F. AYAT YANG BERKENAAN
Berdasarkan beberapa fungsi dari protein yang sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kehidupan tubuh manusia, seperti mensintesis kromosom sebagai faktor pembawa sifat dari induk kepada keturunannya, dan sumber protein yang bernilai tinggi berasal dari protein hewani, maka Allah SWT memberikan petunjuk dan batasan-batasan kepada manusia dalam menari sumber protein hewani sebagaimana firmanNya dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 3 :
ôMtBÌhãmãNä3øn=tæèptGøŠyJø9$#ãP¤$!$#urãNøtm:ur͍ƒÌYσø:$#!$tBur¨@Ïdé&ÎŽötóÏ9«!$#¾ÏmÎ/èps)ÏZy÷ZßJø9$#uräosŒqè%öqyJø9$#urèptƒÏjŠuŽtIßJø9$#urèpysÏܨZ9$#ur!$tBurŸ@x.r&ßìç7¡¡9$#žwÎ)$tB÷LäêøŠ©.sŒ$tBuryxÎ/èŒn?tãÉ=ÝÁZ9$#br&ur(#qßJÅ¡ø)tFó¡s?ÉO»s9øF{$$Î/4öNä3Ï9ºsŒî,ó¡Ïù3tPöquø9$#}§Í³tƒtûïÏ%©!$#(#rãxÿx.`ÏBöNä3ÏZƒÏŠŸxsùöNèdöqt±øƒrBÈböqt±÷z$#ur4tPöquø9$#àMù=yJø.r&öNä3s9öNä3oYƒÏŠàMôJoÿøCr&uröNä3øn=tæÓÉLyJ÷èÏRàMŠÅÊuurãNä3s9zN»n=óM}$#$YYƒÏŠ4Ç`yJsù§äÜôÊ$#Îû>p|ÁuKøƒxCuŽöxî7#ÏR$yftGãB5OøO\b} ¨bÎ*sù©!$#ÖqàÿxîÒOÏm§ÇÌÈ
“ Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini[397] orang-orang kafir Telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
 Surat Al An’am ayat 145,
@è%HwßÉ`r&Îû!$tBzÓÇrré&¥n<Î)$·B§ptèC4n?tã5OÏã$sÛÿ¼çmßJyèôÜtƒHwÎ)br&šcqä3tƒºptGøŠtB÷rr&$YByŠ%·nqàÿó¡¨B÷rr&zNóss99ƒÍ\Åz¼çm¯RÎ*sùê[ô_Í÷rr&$¸)ó¡Ïù¨@Ïdé&ÎŽötóÏ9«!$#¾ÏmÎ/4Ç`yJsù§äÜôÊ$#uŽöxî8ø$t/Ÿwur7Š$tã¨bÎ*sùš­/uÖqàÿxîÒOÏm§ÇÊÍÎÈ
Katakanlah: "Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - Karena Sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha penyayang".
Dari dua ayat di atas maka dapat dikaji lebih dalam bahwa sumber makanan yang berasal dari jenis hewan darat yang halal, dapat dijadikan sumber protein yang halal apabila disembelih atas nama Allah SWT sebagai rasa ungkapan syukur atas rizki yang dianugerahkanNya dan mesti akan mendapatkan hikmah yang menyehatkan bagi tubuh dan kelangsungan hidup baik untuk diri maupun untuk keturunannya. Untuk lebih luas menemukan hikmah dari ayat di atas, dapat didiskusikan lebih jauh bagaimana perbandingan manusia yang hidup sebelumnya (primitive), manusia sekarang (beradab), dan manusia modern yang hanya bertolak pada akal pikiran secara realita semata-mata.
























DAFTAR PUSTAKA

Issoegianti. 1993. Buku Ajar Biologi Sel. Jogjakarta : UGM.
Juwonodan Ahmad ZulfaJuniarto. 2000. Biologi Sel. Semarang :BukuKedokteran EGC.
Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung :Angkasa.
Sumadi. 2011. Biologi Sel. Jakarta :Erlangga.